widget UG

"
Banner Link Gunadarma
".

Jumat, 25 Januari 2013

JAKARTA PUNYA CERITA


JAKARTA
 Pasti semua sudah tidak asing dengan Jakarta, yaitu ibu kota dari Negara kita Indonesia. Jakarta mempunyai banyak cerita, dari kehidupan, perjuangan, harapan, tujuan,dan mimpi dari setiap orang.Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut pulau jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.607.787 jiwa (2010).Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.
Ya ibu kota kita, tak lepas dari kata penjajahan yaitu nama Jakarta digunakan sejak masa penjajahan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia Belanda  pada tahun 1905.Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari), yang diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".
Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan Portugis João de Barros dalam Décadas da Ásia (1553) menyebutkan keberadaan "Xacatara dengan nama lain Caravam (Karawang)". Sebuah dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi Van der Tuuk juga telah menyebut istilah wong Jaketra,demikian pula nama Jaketra juga disebutkan dalam surat-surat Sultan Banten danSajarah Banten (pupuh 45 dan 47) sebagaimana diteliti Hoessein Djajadiningrat.  Laporan Cornelis de Houtman tahun 1596 menyebutPangeran Wijayakrama sebagai koning van Jacatra (raja Jakarta).
Jakarta juga memiliki kebudayaan, seni, makanan khas yang sangat bervariasi, menarik dan menghibur , dan kita sebagai penerusnya harus ikut berpartisipasi untuk tetap menjaga kelesstarian ibu kota Negara kita.
Macam – macam jenis kebudayaan, seni, dan makanan khas akan kita bahas dan kupas, ya Jakarta punya cerita.
Kebudayaan
            Kebudayaan asli dari kota Jakarta adalah Betawi, Suku Betawi adalah suku yang mulanya di awali dari campuran Bangsa Belanda dan Batavia . kata Betawi berasal dari kata "Batavia", yaitu nama asli pertama Jakarta pada masa masa "Hindia Belanda". Ini adalah penampakan kota Batavia pada era jaman baheula . Untuk senjata yang digunakan dalam kebudayaan Betawi adalah rotan, cunrik, blangkas, golok, siku. Kemudian ada yang namanya pakaian adat betawi, pernikahan adat betawi yaitu prosesnya dengan adu pantun dan adu silat.Kesenian dari betawi salah satunya adalah Ondel- ondel yaitu  boneka khas Betawi yang di buat besar yang dibuat dari bahan kain panjang dan kandang ayam yang besar untuk perutnya. Serta di jalankan oleh manusia di dalam ondel - ondel tersebut.Rumah adat Betawi yaitu adalah rumah Bapang yaitu rumah nya berbentik kotak. mempunyai ruang tamu, ruang makan , serta ruang tidur. Ada juga rumah Gudang yaitu rumah yang berbentuk persegi panjang. Secara keseluruhan, rumah Betawi memakai artitekstur dari kayu dan bambu. Makanan khas dari betawi adalah kerak telor, sayur gabus pucung, soto betawi, semur jengkol, gado-gado , roti buaya, dan bir pletok.Selain dari kebudayaan,seni, dan makanan khas Jakarta, juga saat ini Jakarta terlihat  semakin hari semakin sesak, dengan adanya urbanisasi yaitu perpindahan masyarakat desa ke kota,  Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.     Kehidupan kota yang lebih modern
2.     Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.     Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.     Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

1.     Lahan pertanian semakin sempit
2.     Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.     Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.     Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.     Diusir dari desa asal
6.     Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi

1.     Memoderenisasikan warga desa
2.     Menambah pengetahuan warga desa
3.     Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.     Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi

1.     Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2.     Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3.     Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4.     Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan criminal.
Pada akhirnya Jakarta menjadi padat dan tak teratur. Bisa terlihat dari keadaaan saat ini, Jakarta macet, banjir, dan penuh sesak. Permasalahan yang ada di Jakarta seharusnya dapat ditanggulangi satu persatu.
1.      Kemacetan Jakarta
Jakarta macet! Keluhan tersebut tak lagi asing didengar. Raungan suara kendaraan, polusi dan tentu saja macet merupakan hal biasa yang didapat warga ibukota Jakarta.Pertama di Jakarta karena tidak seimbangnya supply dan demand akan jalan raya, yang kedua karena semua bertumpu pada jalan raya dan yang ketiga angkutan umum belum berjalan dengan baik, seharusnya ada beberapa perbaikan terkait masalah kemacatan ini. Salah satu program transportasi yang ditawarkan untuk mengatasi kemacetan adalah dengan dibangunnya proyek rel alias kereta. Seperti  restrukturisasi dari rute angkutan yang ada seperti Kopaja dan angkot harus sesuai dengan trasnportasi makro. Angkutan massal mutlak harus dibangun, sebut saja di tahun 2014 ada Kereta Bandara, ada juga MRT dan Monorel.
Menyediakan sistem transportasi massal dengan kapasitas besar. Yaitu membuat Mass Rapid Transit (MRT). Kapasitas MRT mencapai 300.000 penumpang per hari. Dengan adanya MRT maka bepergian di Jakarta akan ekonomis, nyaman dan tepat waktu. MRT juga akan mengurangi polusi karena berkurangnya penggunaan mobil pribadi secara massal demi efisiensi bahan bakar dan waktu tempuh perjalanan.
Terakhir, upaya pelengkap yang dilakukan adalah peningkatan utilitas jaringan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dengan membangun lima stasiun baru Mampang Baru, Roxy, Matraman, Tomang dan Bandengan. Selain itu, juga dibangun lima stasiun transit, yaitu Manggarai, Tanah Abang Duri, Jatinegara dan Kampung Bandang.
  1. Banjir Jakarta
Masalah penanggulangan banjir di Jakarta saat ini sulit untuk ditanggulangi, yaitu karena daratan Jakarta yang rendah, keadaan sungai yang tidak berfungsi dengan baik karena dipenuhi dengan banyak sampah dan limbah yang di buang sembarangan, keadaan gorong-gorong pun sama halnya dijakarta yaitu spesifikasi gorong2 tidak pada semestinya, luas dan lebar serta ketinggian yang kurang dari standart, mengakibatkan gorong2 hanya mampu menampung debit air hujan selama sekita kurang lebih 3 jam, dan apa jadinya saat curah hujan turun melebihi dari 3 jam, sudah dapat terlihat seperti contoh pada hari kamis tanggal 17 januari 2013 lalu. Curah hujan yang turun selama lebih dari semalam, sudah dapat melumpuhkan Jakarta, hampir seluruh kawasan di Jakarta terendam banjir, mengakibatkan kemacetan yang parah.Bagaimana cara mengatasinya??Membangun ibu kota Jakarta seharusnya mendapatkan dukungan tidak hanya dari pemimpin Negara, tetapi juga warga ibu kota Jakarta itu sendiri saling ikut berpartisipasi dalam menangani masalah yang ada. Saat pemimpin berusaha mencari jalan keluar, seharusnya warga Jakarta harus ikut berpartisipasi dengan cara tidak lagi membuang sampah sembarangan, ikut membersihkan dan memelihara gorong2,serta menanam pohon .Kemudian pemerintah harusnya menyediakan area peresapan air yg lebih luas, lebih banyak, dengan menghentikan pembangunan2 gedung yang dapat mengurangi area peresapan air.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar