widget UG

"
Banner Link Gunadarma
".

Rabu, 30 Januari 2013

BAHAYA PENGGUNAAN BEHEL PALSU


Trend behel sekarang sedang marak dikalangan anak muda sekarang tidak laki-laki maupun perempuan.  Kawat gigi atau behel sekarang sudah berubah fungsi dari untuk meratakan gigi atau memperindah gigi berubah menjadi trend atau bikin gaul (gaya anak muda jaman sekarang). Kita sekarang lebih melihat anak-anak ABG yang memakai behel , dalam pikiran saya itu behel beneran atau palsu, yang dimaksud palsu itu behel mainan, yang bisa di beli dengan harga 20 ribuan itu. Orang yang memakai behel dianggap gaul atau mengikuti trend masa sekarang.

Behel mainan atau palsu itu mudah sekali didapatnya dan harganya sangat murah dari harga behel asli dari pentunjuk dokter. Kalau masalah harga itu sangat jauh sekali ibaratnya 1 banding 100. Maka dari itu sekarang ABG itu lebih memilih behel yang murah dari pada behel dari pentunjuk dokter. Menurut pendapat mereka bilang “sama saja kok bentuknya serta tidak beda jauh dari yang asli”, sebenarnya memasang behel itu harus sesuai pentunjuk dari dokter, tidak boleh main pasang sendiri. Karena kalau lewat pentunjuk dokter itu kita terlebih dahulu dirongen lalu di periksa atau dicek gigi kita dahulu sebelum dipasang dan memilih jenis behel sesuai dengan postur gigi kita yang mau dipasang itu.

Bahayanya  adalah saat tulang yang memegang gigi berubah mengikuti kawat yang mencekat gigi di atasnya, maka gigi bisa jadi goyah. Seperti pagar yang ditekan terus, lama-lama pondasinya akan longgar dan goyah. Kerugian lainnya adalah dari segi kebersihan. Memakai behel, walau hanya untuk trend semata, tetap saja menimbulkan kesulitan dalam membersihkan sisa makanan yang menempel di sela-sela  briket dan kawat.
Kuman dan bakteri akan mudah sekali terselip di sela-sela behel dan karetnya, jika tidak rajin memakai obat kumur mulut. Ini bisa menimbulkan masalah kesehatan dan bau mulut. Proses pemasangan yang sembarangan, apalagi jika dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya, bisa makin memperparah bentuk gigi yang sebenarnya sudah bagus. Memasang di tukang gigi yang tidak berijin resmi juga sangat diragukan kebersihan alat-alat yang digunakannya. Hal ini bisa meningkatkan resiko penularan penyakit. Maka dari itu tetaplah mengedepankan kualitas,yaitu dengan datang ke dokter gigi yang memang sudah mempunyai izin resmi.
Dengan biaya yang lebih bahal, tidak akan menjadikan kita merugi, dibandingkan kita memilih untuk memakai produk palsu akan mengancam kesehatan kita,penularan penyakit.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar